√ Pengertian Routing, Fungsi, Jenis-Jenis & Contohnya
Pengertian routing, fungsi dan jenis-jenisnya – Kalau kau orang IT atau pelajar yang berkecimpung dengan dunia teknologi, sudah sepantasnya kau mengetahui routing. Memang sekilas pengertiannya seolah-olah dengan ‘router’, namun ternyata berbeda maknanya. Router itu perangkatnya dan routing itu prosesnya, kau harus benar-benar memahami perbedaan ini dengan baik.
Ingat ya, pengertian router dan routing itu berbeda. Jangan hingga salah kaprah bro!
Pengertian Routing, Fungsi Utama Routing, Cara Kerja Routing, Jenis-jenis Routing dan Contoh Routing
Untuk lebih jelasnya, kau sanggup membaca beberapa hal berikut ini:
1. Pengertian Routing dan Fungsi Routing
Pengertian routing, begini cara kerjanya |
Routing yakni sebuah cara atau metode pengiriman paket melalui sebuah jaringan atau network menuju sumber tujuan. Di dalam OSI Layer, proses routing ini terjadi pada lapisan yang ke 3 dimana menangani hal-hal yang berkaitan dengan router. Mudahnya begini..
“Routing sanggup dikatakan sebagai proses pengiriman paket data dan warta dengan meneruskannya ke jaringan yang satu ke jaringan yang lainnya menurut protokol tertentu.”
Sudah paham ya?
2. Cara Kerja Routing
Agar routing sanggup bekerja dengan baik, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu:
- Alamat tujuan atau destination address : alamat tujuan yang ingin dituju routing paket
- Mengenal sumber warta : router-router yang ada harus mengetahui dari sumber sanggup dipelajari dan dipahami semoga sanggup hingga ke tujuan.
- Menemukan rute : jalur atau rute harus diketahui router semoga paket sanggup hingga dengan benar. Harus tahu route mana yang memungkinkan untuk network remote.
- Pemilihan rute : pada akhirnya, harus tahu mana rute yang terbaik untuk setiap network remote dalam jaringan.
- Menjaga warta routing : inilah metode yang sanggup menjaga rute hingga ke tujuan yang sudah diketahui sebelumnya dan yang paling sering dilalui.
3. Pengertian Tabel Routing
Sekadar informasi, sebuah router biasanya akan merekomendasikan jalur-jalur terbaik yang digunakan untuk paket menurut warta pada tabel routing. Informasi ini sanggup didapatkan oleh direktur dengan cara mengisi tabel routing secara dinamis atau statis di dalam sebuah network.
Pengertian Tabel Routing |
Akhirnya, setiap router yang saling terhubung sanggup saling bertukar warta supaya sanggup mengetahui alamat tujuan serta memelihara tabel routing tersebut. Beberapa hal ini juga harus diperhatikan:
- Interface router yang terdekat dengan jaringan tujuan.
- Alamat jaringan yang dituju.
- METRIC : sebuah nilai yang akan menawarkan jarak untuk mencapai jaringan yang dituju dan biasanya menggunakan jumlah lompatan atau sering disebut dengan ‘Hop Count’.
Nah, dasarnya sebuah router itu akan mempelajari warta routing dari sumber dan tujuannya yang selanjutnya diletakkan pada table routing. Perangkat router akan berjalan berdasar pada tabel ini untuk memperkenalkan kepada port yang hendak digunakan untuk melanjutkan paket ke destination address.
Kalau destination address tidak tersambung pribadi di tubuh router, maka router harus menganalisa rute terbaik dengan dua cara berikut ini :
- Mempelajari secara manual oleh network administrator.
- Mempelajari dengan mengumpulkan aneka macam warta melalui proses otomatis dalam jaringan tersebut.
Sedangkan kalau jaringan tujuan sudah terhubung langsung, maka router sudah sanggup mengetahui port mana yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
4. Jenis-jenis Routing Berdasarkan Cara Kerja Konfigurasinya
Selanjutnya, mari kita bahas jenis-jenis routing itu sendiri. Beberapa macam routing berikut ini mungkin sudah sering kau jumpai:
- Routing Default
- Routing Statis
- Routing Dinamis
Selengkapnya, silahkan simak klarifikasi berikut…
a.) Routing Default
Pengertian routing default yakni salah satu jenis routing yang digunakan untuk mengirim aneka macam paket secara manual dan umumnya digunakan pada jaringan yang mempunyai satu jalur keluar (lokal network). Default rute ini juga sering digunakan dikala rute dari sumber ke tujuan tidak dikenali atau dikala tidak ada warta yang memadai dalam tabel routing ke jaringan tujuan.
b.) Routing Statis
Pengertian routing statis yakni suatu proses routing untuk menambah route di tabel routing dimana direktur menambahkan route-route tersebut secara manual. Karakteristik routing statis tentu saja alasannya tidak akan mengalami perubahan kecuali kalau direktur mengubahnya. Hal ini tentu sangat cocok untuk jaringan komputer yang menggunakan sedikit router dan settingan routingnya tidak berubah dalam jangka waktu yang lama.
Keuntungan routing statis juga cukup banyak, beberapa diantaranya yaitu:
- Tidak ada bandwith yang digunakan antara router dalam jaringan.
- Tidak ada overhead pada CPU router dan harganya relatif lebih murah dibanding router dinamis.
- Berhubung pihak direktur sanggup menentukan pengisian susukan routing, maka routing jenis ini menjadi lebih aman.
Namun, ada beberapa kelemahan atau kerugian routing statis untuk penggunaannya. Ini salah satunya:
- Karena umumnya dilakukan secara manual, maka pihak direktur harus mengerti sepenuhnya mengenai jaringan dan bagaimana masing-masing router sanggup saling terhubung dengan konfigurasi yang benar.
- Routing statis juga tidak sanggup menangani kegagalan/error pada network eksternal alasannya masing-masing route di setting secara manual dan dibutuhkan konfigurasi ulang secara manual untuk mengatasi problem pada jaringan.
- Kalau ada sebuah jaringan yang ditambahkan ke inter-network, direktur harus menambah route ke seluruh router secara manual. Ini tentu sangat merepotkan apabila jaringan yang digunakan sangat besar.
- Routing jenis ini terperinci tidak cocok digunakan untuk jaringan yang besar alasannya dibutuhkan penjagaan tersendiri. Hal semcam ini sanggup mungkin akan menjadi sebuah pekerjaan yang cukup menyita waktu dan memerlukan perhatiaan khusus. Jadi, routing statis lebih pas digunakan untuk jaringan yang tidak terlalu besar.
c.) Routing Dinamis
Pengertian routing dinamis yaitu routing yang digunakan untuk menemukan jaringan dan melaksanakan pembaruan routing tabel secara otomatis pada sebuah router. Cara kerja routing dinamis yaitu akan berjalan berdasar konfigurasi yang sudah dibentuk oleh administrator.
Routing jenis ini tentunya lebih gampang digunakan dibanding routing default dan statis, namun biasanya routing jenis ini akan membedakan dikala pemrosesan di CPU router serta menggunakan bandwith dari link jaringan.
Karakteristik routing dinamis juga cukup unik, yaitu sanggup menganalisa sendiri rute mana yang terbaik untuk ditempuh semoga sanggup hingga ke alamat yang dituju. Administrator di sini hanya menentukan cara router memahami paket-paket tersebut kemudian router akan memahaminya secara otomatis. Dynamic routing rutenya akan berubah menurut pemahaman yang telah didapatkan dari router. Artinya, router-router saling berukar warta supaya sanggup mengetahui alamat tujuan dan peserta tabel routing dengan baik dan akurat.
Dynamic routing memang intinya dibangun menurut warta yang dikumpulkan oleh protocol routing dan biasanya di desain untuk mendistribusikan warta secara dinamis beradaptasi network.
Dengan hal ini, routing dinamis akan lebih fleksibel mengatasi kondisi routing yang rumit.
5. Macam-macam Routing Berdasarkan Bentuk/Pembedaannya
Saat menjalankan prosesnya, routing juga sanggup dibedakan lagi menjadi dua yaitu routing pribadi dan routing tidak langsung. Apa perbedaannya? Mari kita bahas…
- Routing pribadi : Proses pengiriman paket data dari alamat IP pengirim ke alamat IP peserta tanpa harus melalui host. Misalnya ada komputer X dengan alamat IP 192.168.1.60 ingin mengirim data ke komputer P dengan alamat IP 192.168.1.70, maka prosesnya sanggup pribadi dikirim dikala itu juga.
- Routing tidak pribadi : Sesuai namanya, routing ini berarti proses pengiriman tidak pribadi alasannya dikirim dengan sebuah host. Contohnya kalau ada komputer dengan alamat IP 192.168.2.3 ingin mengirim ke alamat 192.168.2.4, maka harus melewati alamat 192.168.2.5 sebelum hingga ke alamat tujuan. Intinya, proses ini harus melewati host atau alamat IP lain terlebih dahulu.
6. Mengenal Apa Itu Routed dan Routing Protocol
Protokol ini biasanya berisi hukum atau rule yang menentukan bagaimana sebuah perangkat sanggup bertukar data dan warta dalam sebuah jaringan. Ada dua tipe protocol, yaitu routed protocol dan routing protocol.
a.) Routed Protocol
Protokol jenis ini sanggup diarahkan oleh sebuah router dan memungkinkan router untuk menginterpretasikan logical network secara tepat. Beberapa referensi dari routed protocol ini yaitu IPX, IP, DECnet dan AppleTALK.
b.) Routing Protocol
Routing protocol biasanya digunakan untuk perawatan tabel routing pada router. Contoh routing protocol yaitu RIP, BGP, OSPF, EIGRP dan IGRP. Lebih lengkapnya, kau sanggup lihat klarifikasi dari masing-masing routing protocol berikut ini.
RIP akan merawat daftar jarak yang ditempuh oleh jaringan lain menurut jumlah hop (lompatan), maksudnya jumlah router yang harus dilalui oleh aneka macam paket supaya sanggup hingga ke alamat yang dituju. Secara umum, RIP ini dibatasi hanya hingga 15 hop saja. Untuk broadcast-nya sendiri diperbarui setiap 30 detik untuk semua RIP router untuk menjaga integritas. Berdasarkan karakteristik dari routing protocol jenis ini, maka sangat cocok digunakan untuk jaringan skala kecil.
Merupakan salah satu gateway protocol yang cara kerjanya cukup cerdas untuk merawat aneka macam path ke jaringan yang lain. Pembaruan atau update juga akan dikirim melalui koneksi TCP.
OSPF umumnya menggunakan kecepatan jaringan menurut suatu metric untuk menetapkan aneka macam path ke jaringan yang lain. Masing-masing router merawat ‘Map’ sederhana dari seluruh jaringan. Untuk pembaruannya sendiri dilakukan via multi-cast dan dikirim. Hal-hal semacam ini juga membuat OSPF cocok digunakan untuk network yang besar.
EIGRP ini mungkin merawat satu set metric yang cukup kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan yang lain. Routing protokol ini juga mengkolaborasikan konsep link-state protocol dan broadcast diperbarui setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Pembaruan ini biasanya hanya memasukkan perubahan jaringan dan biasanya EIGRP ini amat pas untuk digunakan di network yang besar.
7. Mengenal Pengertian Administrative Distance
Administrative Distance atau yang sering disebut AD biasanya digunakan untuk mengukur beberapa hal dari warta routing yang diterima oleh router dari router yang lainnya.
Perlu kau tahu, AD ini merupakan bilangan integer dari 0-255 dimana 0 yang paling sanggup dipercaya dan 255 yang berarti tidak ada kemudian lintas.
Kalau ada dua router yang mendapatkan pembaruan dari jaringan remote yang sama, maka yang diperiksa router untuk pertama kalinya yakni Administrative Distance. Seandainya satu dari route yang diumumkan oleh router lain mempunyai Administrative Distance yang lebih rendah, maka rute dengan AD terendah yang akan diletakkan di tabel routing.
Berikut ini yakni tabel yang menawarkan Administrative Distance oleh router Cisco untuk menetapkan rute mana yang hendak ditempuh dalam sebuah network.
Sumber Route ----- AD Default
- Interface yang terhubung secara pribadi --- > 0
- Route statis --- > 90
- EIGRP --- > 100
- IGRP --- > 110
- OSPF --- > 120
- RIP --- > 170
- Tidak diketahui --- > 255 (tidak pernah digunakan)
Bingung yah? Udah pelan-pelan aja bacanya. Sekarang, mari kita bahas poin selanjutnya..
8. Algoritma dan Kelas Routing Protocol
Berdasarkan algoritmanya, penjabaran routing protokol juga dibedakan menjadi beberapa kelas, yaitu:
- Distance Vector : Protokol ini menemukan jalur terbaik ke jaringan remote dengan menganalisa jaraknya. Rute dengan jarak ‘hop’ yang paling sedikit akan menjadi rute yang terbaik. Contoh routing distance vector yaitu RIP dan IGRP, mereka akan mengirim semua tabel routing ke router yang terhubung secara langsung.
- Link State atau Shortest Path First : Tiap router akan membuat 3 tabel terpisah dimana masing-masing bab mempunyai peranannya sendiri. Satu dari tabel ini akan mencatat aneka macam perubahan dari karingan yang terhubung secara langsung, yang kedua akan menentukan topologi dari internetwork dan yang terakhir digunakan sebagai tabel routing. Contoh routing link-state yaitu OSPF, biasanya protokol jenis ini akan mengirim aneka macam pembaruan yang isinya status dari link mereka sendiri ke router yang lainnya dalam jaringan.
- Hybrid : Protokol ini menggunakan aneka macam aspek dari routing protokol jenis distance vector dan link-state, referensi dari protokol hybrid yaitu EIGRP.
- Path Vector : Sebuah protokol routing network yang mempertahankan warta jalur yang akan diperbarui secara dinamis. Update yang sudah diulang melalui jaringan dan kembali ke node yang sama dengan gampang dideteksi dan dibuang. Algoritma ini terkadang digunakan dalam algoritma routing Bellman-Ford untuk menghindari problem "Hitung hingga Tak Terhingga". Hal ini tentu berbeda dengan jarak vektor routing dan link state routing. Masing-masing entri dalam tabel routing berisi jaringan tujuan, router berikutnya, dan jalur untuk mencapai tujuan.
Nah, itulah beberapa klarifikasi perihal pengertian routing, fungsi routing, cara kerja routing dan jenis-jenis routing. Memang untuk beberapa klarifikasi di atas butuh klarifikasi ekstra, alasannya banyak kosa kata yang masih absurd terdengar. Semoga bermanfaat!
Referensi :
Referensi :
- mikrotikindo.blogspot.com
- wikipedia.org