Pengertian Router, Fungsi, Cara Kerja Dan Pola Penggunaannya
Dalam jaringan komputer, kita tentu mengenal banyak sekali perangkat. Entah itu yang bersifat personal atau bersifat umum, semuanya memakai perangkat untuk mempermudah penggunaannya.
Misalnya saja kau berada di perusahaan yang mempunyai banyak sekali ruangan. Untuk berkirim data antar komputer di perusahaan, tentu akan sangat merepotkan apabila kita mengirimnya secara manual memakai flashdisk.
Zaman sudah berbeda, teknologi juga semakin maju.
Kini, duduk kasus tersebut bisa diatasi dengan adanya perangkat jaringan yang sangat membantu. Salah satu yang paling berkhasiat dalam hal ini tentu saja router, dengannya kita bisa bekerja dengan lebih efektif.
Lantas, apa sih router itu? Mari kita bahas penjelasannya satu per satu…
Pengertian Router
Router adalah sebuah perangkat yang bisa dipakai untuk menyambungkan beberapa jaringan untuk banyak sekali topologi mirip topologi bus, star, ring, hybrid atau topologi lainnya.
Perangkat ini akan mengirim paket-paket data melalui jaringan komputer ke lokasi tujuannya dengan metode routing, dimana hal ini terjadi pada lapisan 3 dari standar protokol tujuh OSI-layer.
Selain untuk menghubungkan, router juga mempunyai peranan untuk menentukan rute terbaik biar bisa hingga ke alamat yang dituju.
Mungkin kau akan bertanya, apakah perangkat ini sama dengan switch? Sayangnya, router itu berbeda dengan switch. Perbedaan router dan switch bisa kita lihat dari fungsi atau cara kerjanya.
Router berfungsi menghubungkan dua jaringan atau lebih (misalnya dari beberapa LAN), sedangkan switch lebih berfungsi untuk menghubungkan beberapa komputer dan perangkat guna membuat jaringan LAN itu sendiri.
Sampai sini maksud ya?
Fungsi Router
Seperti yang sudah sedikit disinggung, fungsi utama router yaitu menghubungkan antara jaringan satu dengan yang lainnya dan menentukan rute/jalur pengiriman paket yang terbaik.
Paket data yang masuk tadi akan diklasifikasikan ke dalam tabel routing untuk diolah ke tahap selanjutnya, baik itu diolah memakai proses routing statis maupun dinamis.
Router untuk menghubungkan beberapa jaringan |
Seandainya paket tersebut ditujukan untuk host pada jaringan yang lain, maka routers bisa meneruskannya ke jaringan yang dituju. Sedangkan kalau paket data yang ditujukan untuk host dalam jaringan yang sama, maka router akan menghindari paket-paket tersebut keluar dari jalurnya.
Fungsi lain dari router yaitu tetapkan paket mana yang harus diurus terlebih dahulu ketika ada antrian dalam jaringan. Hal ini tentu sangat memudahkan beban jaringan ketika mempunyai banyak paket data yang harus dikirimkan.
Router juga sangat sering dipakai untuk jaringan komputer berbasis teknologi TCP/IP, jenis router ini sering dikenal dengan IP router. Ada juga Apple Talk Router, Router OS, RouterBoard, Router Cisco, Router Wifi, Router ISR dan Router MikroTik yang masing-masing mempunyai peranan berbeda.
Cara Kerja Router
Pada dasarnya, router ini memerlukan kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) yang secara fisik dipasang pada dua jaringan berbeda.
Dengan begitu, router ini akan menjadi penghubung antar jaringan dengan menawarkan akomodasi transmisi paket data.
Menghubungkan 2 jaringan dengan router - image by nesabamedia.com |
Skema gambar di atas menawarkan referensi sederhana mengenai cara kerja router.
Jaringan yang terhubung dengan router tentu bisa diubahsuaikan dengan kapasitas setiap router. Semakin besar jaringannya, semakin banyak pula router yang dibutuhkan. Konfigurasi jaringannya pun lebih kompleks dan rumit bila kita bandingkan dengan menghubungkan dua jaringan saja.
Untuk contohnya sendiri, sesungguhnya kita bisa menghubungkan tiga jaringan berbeda dengan memakai beberapa router. Skema menghubungkannya bisa berantai mirip studi masalah sebelumnya, bisa juga dengan menghubungkan setiap jaringan ke masing-masing router.
Bingung? Simak gambar berikut ini…
Skema menghubungkan jaringan dengan beberapa router - image by nesabamedia.com |
Studi masalah kali ini bisa dibilang mirip prinsip rangkaian listrik seri dan parallel. Ada 2 buah jaringan yang terhubung dengan router dengan alamat IP 192.168.1.0 dan jaringan yang satunya 192.168.2.0. Kalau kita ingin mengirim isu dari subnet A ke subnet C, maka ini yang akan terjadi:
- Konfigurasi 1. Apabila ada salah satu router yang bermasalah entah itu router A atau router C, maka data yang dikirim dari A ke subnet C akan mengalami gangguan. Akhirnya, data tidak bisa terkirim sebagaimana mestinya.
- Konfigurasi 2. Kalau contohnya router C mengalami gangguan, maka isu dari subnet A ke subnet C mungkin masih sanggup tersampaikan. Hal ini mungkin terjadi alasannya ialah router akan menentukan jalur terbaik melalui router A kemudian diteruskan melalui router B.
Di sini, router akan bertugas sebagai penentu rute tercepat biar isu yang ingin dikirim bisa hingga dengan akurat. Seperti pada konfigurasi 2, logikanya jalur yang akan melewati router C jauh lebih cepat hingga dibanding melewati router A dan router B.
Tetapi alasannya ialah ada masalah, maka opsi A ke B yang akan dipilih. Dengan adanya router ketiga (router B), maka data mungkin masih bisa terkirim dengan selamat
Lantas, bagaimana kalau jaringannya lebih banyak?
Nah, dalam hal ini tabel routing yang akan mengambil peranan penting. Perlu kau tahu, router itu mempunyai pencatatan yang disebut ‘metric prefix’ di dalam tabel routing. Masing-masing alur transmisi jaringan juga akan mempunyai metric prefix-nya dan selanjutnya router membuat tabel routing.
Ketika kita mengirim paket data antar jaringan, maka router akan menentukan metric dalam tabel routing yang mempunyai nilai paling baik. Selanjutnya, router akan meneruskan isu yang dikirim memakai rute tersebut.
Intinya, router ini akan menentukan rute terbaik. Kalau ada masalah, maka sistem kerja router akan menentukan rute yang masih mungkin dilalui biar data bisa dikirim dan hingga ke penerima. Semakin banyak router yang digunakan, semakin banyak pula pilihan jalur yang bisa digunakan.
Contoh Penggunaan Router dalam Jaringan
Sebelumnya kita sudah membahas sedikit mengenai hal ini, namun tampaknya kita harus membedah nya lagi biar lebih paham.
Selain bisa dipakai untuk jaringan TCP/IP, router juga bisa dipakai untuk menghubungkan jaringan kecil ke jaringan yang jauh lebih besar (internetwork) atau membagi jaringan besar ke dalam beberapa subnet-work biar administrasi dayanya lebih efisien.
Pada masalah tertentu, router juga bisa dimanfaatkan untuk menyambungkan 2 buah jaringan komputer dengan media berbeda. Misalnya saja pada router wireless dimana bisa menghubungkan komputer dengan kabel UTP dan menghubungkan komputer dengan radio. Bisa juga dimanfaatkan untuk arsitektur jaringan yang berbeda mirip dari Ethernet ke Token Ring.
Pada jaringan Local Area Network (LAN), router sanggup dipakai untuk mengoneksikannya ke layanan telekomunikasi. Contoh penggunaannya bisa kita lihat pada teknologi DSL (Digital Subscriber Line) dan Telekomunikasi Leased Line.
Untuk DSL, router yang dipakai sering disebut dengan DSL router. Sedangkan untuk Telekomunikasi Leased Line mirip T1 atau T3 biasanya memakai Access Server. Nah, router-router ini biasanya mempunyai fungsi firewall tertentu biar keamanannya lebih terjaga.
Kelebihan router juga bisa kita lihat dari kemampuannya untuk memblokir kemudian lintas data yang disalurkan secara broadcast, jadi bisa meminimalisir terjadinya boardcast-storm yang sanggup memperlambat performa jaringan.
Kesimpulan
Sebagai sebuah perangkat, router memang tidak bisa dipisahkan ketika instalasi jaringan. Keberadaan router sangat membantu jaringan biar sanggup bekerja secara maksimal dan efisien.
Berbagai paket data yang dikirim bisa lebih gampang terkirim, entah itu antar jaringan atau berbeda jaringan.
Karena router kini sudah semakin canggih, kita juga sudah bisa menghubungkan router dengan PC, laptop atau gadget biar bisa tersambung ke dalam jaringan komputer.
Hal yang mirip ini yang membuat router begitu bermanfaat untuk digunakan.